Sepasang Pengantin Dijadikan Tumbal, Jembatan Cirahong Jadi Tempat ‘Favorit’ Orang Mengakhiri Hidup

 

jembatan-cirahong
Bagian bawah Jembatan Cirahong yang dipergunakan untuk perlintasan kendaraan roda dua atau empat. Foto: Radar Tasikmalaya
Jembatan Cirahong merupakan jembatan penghubung yang berada di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

Jembatan yang dibangun sejak Pemerintahan Hindia Belanda ini, sudah berumur satu abad lebih, sampai sekarang masih tetap berfungsi dengan baik.

Jembatan Cirahong memiliki fungsi ganda, bagian atas untuk perlintasan kereta api, dan yang bawah untuk lalu lintas kendaraan hingga pejalan kaki.

Konstruksi besi baja yang sangat rapat, diperuntukkan agar jembatan mampu menopang bobot kendaraan dan kereta api jika di saat bersamaan melintas.

Menurut cerita, proses pembuatan Jembatan Cirahong tidaklah mudah. Hal tersebut dikarenakan, di lokasi pembangunan bermukim sepasang siluman ular.

Siluman ular yang mendiami Sungai Citanduy merasa terganggu dengan pembuatan jembatan tersebut tanpa ada izin kepada mereka.

Untuk memuluskan pembangunan, Pemerintah Hindia Belanda mengutus sesepuh setempat untuk mencari tahu apa yang menjadi permintaan siluman ular tadi.

Dari hasil mediasi antara sesepuh dengan siluman ular, disepakati pembangunan jembatan bisa berlanjut, tetapi siluman ular meminta satu syarat.

Syarat yang diminta adalah sepasang pengantin baru yang berparas cantik dan tampan dengan status masih perawan dan bujang untuk dijadikan anak angkat siluman.

Permintaan tersebut disanggupi pihak Pemerintah Hindia Belanda, yang kebetulan tersiar kabar, salah satu pekerja jembatan ada yang akan melangsungkan pernikahan.

Rencana jahat kemudian diatur oleh Hindia Belanda. Para centeng dipersiapkan untuk menculik pasangan yang baru melangsungkan akad nikah tersebut.

Usai akad, pasangan pengantin tersebut kemudian dijemput dengan dalih akan diberi hadiah pernikahan oleh pemimpin proyek.

Pasangan pengantin lalu dibawa ke lokasi pengecoran pondasi jembatan di tengah sungai. Selanjutnya dalam posisi terikat, pasangan pengantin dimasukkan dalam lubang pondasi.

Tragis untuk pasangan pengantin tersebut, mereka ditumbalkan untuk pembangunan Jembatan Cirahong. Jasad mereka terkubur dalam adonan semen pondasi.

Menurut cerita, sukma pasangan pengantin itu mendiami pondasi bagian tengah jembatan. Sedangkan pasangan siluman ular mendiami pondasi samping kanan dan kiri Jembatan Cirahong.

Cerita lain diutarakan Amir, sesepuh desa setempat yang sering menyaksikan hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan Jembatan Cirahong.

Menurutnya, pada awal pembangunan jembatan tidak ada tumbal, tetapi ketika dilakukan perbaikan, baru penunggu jembatan meminta tumbal.

Selain itu, di jembatan yang panjangnya 202 meter tersebut, menjadi tempat ‘favorit’ untuk bunuh diri dengan cara loncat dari jembatan ke Sungai Citanduy.

“Seingat saya ada sembilan orang yang bunuh diri di jembatan itu,” ujar Amir seperti dikutip dari Kanal YouTube Ganjil Misteri.

Amir menduga, orang-orang yang melakukan bunuh diri di jembatan tersebut adalah orang-orang luar yang dipilih sebagai tumbal penunggu jembatan.

“Jadi sekarang bukan minta, tetapi tumbalnya datang sendiri seperti panggilan gaib,” katanya.

Selain itu, tambah Amir, bagi orang-orang luar yang akan melintas ke jembatan tersebut diminta untuk membunyikan klakson atau ada ucapan permisi di dalam hati.

Karena menurutnya, penghuni Jembatan Cirahong tidak akan mengganggu kepada warga yang ada di sekitar jembatan, yakni Desa Margaluyu dan Desa Cilangkap.

Hal tersebut pernah menimpa kepada seorang guru dari desa lain yang melintas jembatan tanpa membunyikan klakson atau permisi di dalam hati.

“Pas sampai rumah, guru tersebut kesurupan penghuni jembatan,” tutur Amir.

Dari berbagai cerita mistis yang menghiasi kekokohan Jembatan Cirahong, awal pembuatannya merupakan kabutuhan untuk distribusi perdagangan di jalur Selatan pada waktu itu.

“Wilayah selatan banyak terdapat komoditi seperti kopi dan teh,” ujar Asep Kambali seorang sejarawan.

Maka tidak heran, tambah Asep, jika pembangunan sebuah jembatan di wilayah Selatan sangat diperlukan, mengingat kebutuhan perlintasan perdagangan yang sangat menjanjikan. (*)

Iklan Atas Artikel



Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel