Menginspirasi, Anak Penjual Kerupuk di Lampu Merah Kendari Lulus Jadi TNI AD

Kendari – Baharudin (21), anak pedagang kerupuk asongan di lampu merah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), kisahnya viral setelah berhasil lulus seleksi Calon Tamtama Prajurit Karir (Cata PK) TNI AD Gelombang I TA 2021.
Kisah Baharudin menginspirasi bagi generasi muda yang tak kenal lelah. Perjuangan Baharudin juga membangkitkan harapan untuk mengangkat martabat dan derajat orang tua serta keluarganya.
Lulusnya Baharudin, menjadi Calon Tamtama Prajurit Karir TNI dibenarkan langsung oleh kakak kandungnya sendiri, Kasmadi.

“Iya, betul,” singkatnya kepada Kendariinfo, Rabu (21/4/2021).
Kasmadi mengungkapkan, sebelum adiknya mendaftar seleksi Calon Tamtama Prajurit Karir (Cata PK) TNI AD Gelombang I TA 2021, ia sudah mempersiapkan diri jauh hari seperti berlatih lari, push up, pull up dan berenang.
“Adik saya memang dari sejak kecil cita-citanya jadi seorang TNI dan alhamdulillah dari hasil kerja kerasnya selama ini akhirnya membuahkan hasil,” ungkapnya.
Sementara itu, Plh Kapenrem 143/HO Letda Inf Rusmin Ismail menjelaskan, Baharudin merupakan salah satu dari 142 orang pemuda Sultra yang diberangkatkan ke Makassar untuk mengikuti seleksi tingkat pusat Cata PK TNI AD Gelombang I TA 2021.
“Setelah mengikuti rangkaian seleksi hampir 12 hari, Baharudin dan 88 orang lainnya dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan Sekolah Calon Tamtama (Secata PK) di Rindam XIV/Hsn,” jelas Rusmin pada rilis resminya, pada Selasa (20/04).
“Perjuangan Baharudin menjadi prajurit tidak hanya tahun ini, tapi juga pada tahun 2020 yang bersangkutan berhasil mencapai tingkat pusat di Makassar, namun karena belum makasimal maka pulang,” tambahnya.
Belajar dari kegagalannya tahun lalu, akhirnya putra pasangan La Halia (49) dan Wa Ode Bia (47) ini berhasil mempersiapkan diri dan tahun ini berhasil lulus untuk mengikuti pendidikan di Rindam XIV/Hsn.
“Tidak saja menggambarkan perjuangan tanpa lelah, keberhasilannya ini membuka harapan Baharudin untuk mengangkat martabat dan derajat keluarganya,” ujar Rusmin.
Untuk diketahui, orang tua Baharuddin menghidupi kebutuhan keluarganya sekaligus menyekolahkan Baharudin dari kesehariannya sebagai penjual pedagang asongan kerupuk di lampu merah pasar panjang, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sultra.
“7 tahun, ibu dan bapaknya mangkal dan berjualan kerupuk di sana dari pagi sampai sore. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hasil jualannya itu juga untuk membiayai Baharudin sekolah sampai tingkat SMA di SMA Kartika XX-2, yaitu sekolah yayasan milik TNI AD,” kata Rusmin.
“Ini tentu sangat membanggakan bagi keluarganya dan termasuk keluarga besar TNI AD karena yang bersangkutan merupakan lulusan dari SMA yang berada di dalam yayasan TNI AD,” tutupnya.