Tak Kuat Menahan Air Mata! Kisah Anak Kecil yang Harus Isolasi Sendiri di Rumah Sakit


Tak Kuat Menahan Air Mata!
Kisah Anak Kecil yang Harus Isolasi Sendiri di Rumah Sakit

Foto itu saya peroleh dari laman FB Mimi Hilzah, foto yang membuatnya pamit dari medsos. Saya kemudian menelusuri lebih lanjut, akhirnya menemukan bahwa foto ini diunggah oleh Muhammad Ridwan Alimuddin seorang wartawan di Polewali Mandar Sulawesi Barat. Saya menuliskan riwayat foto ini karena bukan foto milik saya. Anak ini dijemput petugas karena hasil tes swabnya positif. Saya melihat bungkusan bajunya, membayangkan bagaimana gejolak hatinya, juga bagaimana nanti dia di kamar isolasi rumah sakit.

Apa ada kolak kesukaannya saat ikut berbuka nanti? Mungkin anak ini diam-diam menangis. Tetapi siapa yang akan menghapus air matanya meski dalam jarak terjaga dengan saling menatap? Anak kecil ini tertular, itu pasti. Siapa yang menularkan tak penting lagi baginya. Tetapi bagi kita yang masih dapat membaca pesan ini, penting sekali mempertimbangkan gerak kita agar jika pun ada orang tertular, bukan dari kita. Satu-satunya cara adalah menepis ego sembari menaati anjuran pemerintah. Soal ajal, itu Allah yang punya. Mungkin anak ini panjang umur dan kitalah yang akan berpulang duluan.

Tetapi pulang ke haribaan Ilahi tanpa beban menjadi penyebab penderitaan orang lain, itu lebih baik.

Jika demikian, Insya Allah kitalah itu yang dipanggil dengan sebutan "yaa ayyatuhan nasful muthmainnah. Irji'ii ilaa rabiki raadhiatan mardhiyah". Mari memahami diri bahwa kita berpotensi membawa virus ini ke orang lain. Berhentilah memasang rupa-rupa dalih yang spekulatif demi diri, anak, keluarga terdekat, dan orang banyak.

Sumber dari : Dasril Reta Hadisuri

Iklan Atas Artikel



Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel