Cerai, Karena lstri Suka Kentut Sembarangan, Keras Lagi! Ternyata...



Salah satu tanda seseorang sehat adalah buang angin. Tapi kalau tidak bisa ngontrol bisa berbahaya bagi sekitarnya. Malah dampaknya bisa membuat rumahtangga orang berantakan.

Perceraian - Habis Nikah Ngapain

(Foto Illustrasi)

Malu, itulah yang menjadi alasan Donjuan, 24, menceraikan istrinya, Karin, 24. Bagaimana tidak, perempuan yang sudah dinikahinya selama satu tahun ini tak bisa nahan buang angin alias kentut. Dia buang angin dimana saja tanpa bisa melihat situasi.

Saat di rumah, di mobil, bahkan ketika di tempat umum. Kalau nggak ada suaranya mungkin hanya menimbulkan saling tuduh. “Lah ini, suaranya keras, siapa yang ga malu. Cantik memang cantik, tapi kalo seperti itu siapa yang tidak malu,” lirih Donjuan saat ditemui di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya, Jumat (5/1).

Kelainan yang dialami Karin ini terjadi setelah dia menjalani operasi usus buntu beberapa waktu setelah menikah. Wanita ini pun tidak bisa mengontrol buang angin. 

Dia bisa menahan ketika mengurangi makan. Tapi Karin tak bisa mengontrol nafsu makannya. “Serba salah jadinya,” ujar warga Tambakasri ini.

Yang terakhir, Donjuan mendengar suara khas tersebut saat dirinya tengah menerima tamu di rumahnya sekitar sebulan yang lalu. 

Saat itu Donjuan dijenguk oleh beberapa teman se kantor, termasuk atasannya karena sakit. Rumah yang kecil dan sirkulasi yang kurang sempurna membuat suara dan bau kentut tersebut terdengar keras.

“Malu maluin. Siapa lagi yang kentut, lah cuma ada istri saya di rumah,” ungkap pria berambut cepak ini.


Terpaksa Donjuan meminta maaf dengan wajah memerah karena malu. Sedangkan Karin langsung masuk kamar tidur. Setelah para tamu pulang, Donjuan marah kepada istrinya, kenapa kok nggak ditahan saja angin tersebut.

“Katanya, dia sudah tidak bisa nahan lagi,” ujar Donjuan yang saat ke PA Surabaya mengenakan berbaju krem ini.

Yang membuat Donjuan naik pitam, Karin menjawab pertanyaan suaminya sambil cengengesan tanpa ada rasa bersalah. 

Seolah olah tidak terjadi apa apa. “Saya sudah bersabar karena dia sering begitu. Cengengesan dan tidak pernah bisa dewasa. Yang kali ini sabarku wis entek,” aku Donjuan.

Akibatnya Karin tersinggung, dia juga marah. Mereka saling adu argumentasi dan terjadilah pemukulan kepada Donjuan sampai dia pingsan. “Saya tidak sempat menghindar dan mukulnya tepat di rahang kiri saya.  

Mungkin karena badan saya belum fit, akhirnya sampai saya pingsan,” imbuh Donjuan.

Donjuan sadar setelah dibangunkan oleh beberapa tetangganya yang menolong. Disitu dia melihat Karin menangis.  “Saya sudah tidak bisa mikir. Saya langsung mengancam menceraikan dia,” ungkap Donjuan.

Keesokan harinya, Donjuan memutuskan untuk pisah rumah dengan istrinya. “Saya tinggal di kosan. Dia manggil bapaknya untuk menemani,” terang Donjuan.

Sekitar dua minggu kemudian, Donjuan kembali ke rumah kontrakannya. Entah apa yang disampaikan Karin kepada orangtuanya, sampai sampai Donjuan kena semprot mertuanya. “Saya ingin memberi dia pelajaran. Eh, malah bapaknya dukung cerai. 

Ya sudah dilanjut. Saya ingin tahu bagaimana komentar hakim nanti,” pungkas Donjuan. (*/rud)




Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel