Bikin Nangis! Anak Peluk Jasad Orang Tua, ini Kisah Sedih di Baliknya
Kamis, 14 Mei 2020

Dalam satu waktu bocah kecil ini kehilangan kedua orangtua dan calon adik kembarnya.
Peristiwa ini dialami oleh seorang anak di Malaysia yang terekam dalam sebuah foto tengah berada di sekitar keranda jasad orangtuanya. .
Ditinggal keluarga kecilnya

Meninggal karena kecelakaan
Kedua orangtuanya diketahui mengalami kecelakaan saat hendak sama-sama pergi bekerja, di Kuala Lumpur, Malaysia. Mengendarai sepeda motor, kecelakaan terjadi karena kendaraan orangtuanya menabrak bagian belakang mobil.Tak hanya itu, kisah pilu lainnya juga dikarenakan sang Bunda pun diketahui tengah mengandung calon anak kembar, calon adik untuk Afan.
Berada di sekitar keranda

Anak peluk jasad orangtua
Saat kedua jenazah orangtuanya disolatkan, ia pun masih terlihat berjalan-jalan di area keranda.
Anak peluk jasad orangtua untuk yang terakhir kalinya

Mengenalkan konsep kematian pada anak
Mengenalkan konsep kematian apada anak yang balita memang tidak muda. Meskipun begitu, bukan berarti tidak bisa dilakukan.Saat si kecil melihat ada kerabat, terlebih orangtuanya yang meninggal, mungkin akan muncul rasa bingung di benaknya. Mengapa orang-orang terlihat bersedih?
Kenapa banyak yang menangis? Kok, om, tante, atau orangtua saya harus dikuburkan? Atau, pertanyaan lainnya.
Pada dasarnya, anak-anak usia 3 atau 4 tahun sudah mulai belajar memaami apa arti kehilangan. Dari sini, apa pun sudah bisa mulai belajar kehilangan dan memahami konsep kematian.
Dalam mengenalkan konsep kematian pada anak, ada beberapa prinsip yang perlu diingat. Apa saja?
1. JujurBicaralah apa adanya pada pada si kecil, tak perlu mengalihkan dengan mengatakan kerabata atau orangtua yang meninggal. Hal ini tentu saja sangat berisiko membuatnya bingung. Bukankah seseorang yang tidur akan bangun lagi, sementara orang yang meninggal tidak? Selain itu, jelaskan dengan kalimat atau bahasa yang muda dimengerti anak.
2. Belajar lewat film atau buku cerita
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan menggunakan media seperti film kartun atau buku cerita. Dengan begitu, si kecil bisa mulai belajar untuk memahami. Parents bisa memperlihatkan film kartun yang bisa memperlihatkan konsep kematian, misalnya film Finding Nemo. Tapi, hindari untuk membacakan buku cerita yang seram yang memaparkan soal neraka, karena pada usia balita anak-anak tentu saja belum memahaminya.
3. Perhatikan respon anak
Coba perhatikan bagaimana respon anak setelah kepergian kerabat atau orangtuanya. Biar bagaimana pun kematian orang terkedat memang bisa menyisakan trauma bagi anak. Pastikan anak memahami bahwa dirinya tidak sendiri, jadi jangan lupa untuk terus memberikan dampingan dan perhatian. Jangan biarkan si kecil tenggelam dalam kesedihannya seorang diri.